kreasindonesia

kreasindonesia adalah blog kedua saya setelah http://reflectionresults.blogspot.com/. Kata ini hasil dari penggabungan kata kreasi dan kata Indonesia. Definisi kreasi adalah hasil daya cipta atau hasil daya khayal. Sebagai bangsa Indonesia, tentunya kita harus mengharumkan bangsa ini lewat kecakapan yang kita miliki. Anda harus berkreasi atau menghasilkan sesuatu sebagai hasil buah pikiran untuk Indonesia. Kenapa? Karena Anda adalah salah satu penduduk bangsa Indonesia!

Daripada Anda menghabiskan waktu untuk menjelek-jelekkan Indonesia, alangkah baiknya bila Anda menciptakan sesuatu untuk Indonesia! Karena perubahan bangsa ini bukan ditentukan dari kata-kata yang jelek atau tidak membangun, tapi dari tindakan yang menghasilkan sesuatu! Untuk itu berkreasilah untuk Indonesia. Inilah definisi dari kreasindonesia.

Saya tidak bisa menciptakan sesuatu yang dapat mengubah Indonesia secara langsung. Tetapi setidaknya, saya berusaha menciptakan cara pandang yang baru tentang Indonesia. Untuk itulah blog kreasindonesia dibuat! Selamat Membaca, Selamat berkreasi!

Senin, 16 Desember 2013

#DREAMSbook available!

Hari yang dinantikan telah tiba!

Salah satu anak bangsa Indonesia telah menelurkan satu buku!

Buku yang diawali dari mimpi dan menjadi kenyataan!

Buku untuk para pemimpi yang ingin mewujudkan mimpinya!

Buku yang akan membuat Anda tetap semangat untuk mewujudkan mimpi, sekalipun bertemu dengan tembok kegagalan!

Buku yang akan membuat Anda menjadi kreatif, inovatif, dan realistis!

Buku yang setiap babnya bersifat afirmatif!

Buku yang tidak hanya membahas orang-orang terkenal, melainkan membahas orang-orang biasa yang memiliki mimpi luar biasa dan berusaha mewujudkan mimpinya!

Buku yang juga membahas pengalaman pribadi penulis dalam usaha mewujudkan mimpinya!

Buku yang mengambil nilai-nilai kehidupan berdasarkan firman Tuhan!



this is it!



Desire Responsibility Education Ability Maturity Spirituality




Kata mereka tentang buku DREAMS:


Pdp. Ir. Hendy Kasidi
Sahabat Pao

"Buku DREAMS wajib jadi bacaan para pendaki tebing sukses. Untuk bisa sampai ke puncak, tidak cukup persiapan seadanya, namun harus membangun 6 kelengkapan dengan tekun dan disiplin. Pao telah menyajikannya secara apik nyaris tanpa cacat, mudah ditangkap, tidak membosankan, dan sangat mengobarkan semangat untuk mencobanya. Kendati ini baru buku perdananya." 






Pdp. Karmelia Suryanto Komala, S.E., M.Div
Wakil I Gembala Jemaat Gereja Bethel Indonesia Jemaat 'AlBerTa'

"Sering kali mimpi-mimpi kita berkisar tentang hal-hal yang besar, hebat, dan spektakuler. Namun, kita tidak pernah memulainya, apalagi berhasil mewujudkannya. Buku ini 'menyentil' kita untuk mulai memerhatikan hal-hal kecil di sekitar kita, yang mendorong kita untuk memulai bahkan, tidak mustahil, mewujudkan mimpi-mimpi kita. Diperlengkapi dengan contoh yang diambil dari kisah tokoh-tokoh di Alkitab."




Josua Iwan Wahyudi
Master Trainer EQ Indonesia   |   www.josuawahyudi.com   |   @josuawahyudi


"Saya pikir masih jarang sekali seorang anak muda yang menuliskan pesan mendalam untuk generasi sejamannya. Paulus memiliki pemikiran yang 2 kali lebih "tinggi" dari rekan-rekan seusianya. Membaca buku ini menjadi mutlak dan wajib untuk siapapun yang mau hidup melebihi orang biasa!"








Marcella Flaorenzia, S.Th.
Penulis Buku : Radical For Jesus, The Matter Of Heart, SHE (Single Happy Excellent) dan Our Love Story.


"Buku ini membuat saya merasa tertantang untuk terus bermimpi, dan memberi saya semangat untuk mulai menggali kembali setiap mimpi yang selama ini mungkin sempat terkubur. Saya percaya Tuhan sudah memberikan setiap kita talenta dan potensi untuk kita kembangkan. Ia ingin memakai kehidupan kita untuk menjadi kesaksian serta berkat bagi orang lain. Tidak ada hal yang mustahil bagi Tuhan. Buku ini adalah salah satu bukti bagaimana Tuhan menyertai seorang Paulus Igunata Sutedjo dalam mewujudkan mimpinya. Dan saya percaya enam hal yang dibahas di dalam buku ini akan membantu Anda dalam mewujudkan mimpi-mimpi Anda di dalam Tuhan. It's a great book!"

Harison Jannes Ompusunggu, S.Th.
Penulis Buku 100 Renungan Doa dan Penulis tetap di Renungan Harian Manna Sorgawi.


"Buku ini mengingatkan kita akan pentingnya mimpi, serta memberi kita cara-cara praktis untuk mewujudkan mimpi tersebut. Judulnya sangat menarik, DREAMS, yang berarti mimpi-mimpi. Tetapi itu juga sekaligus merupakan akronim dari Desire, Responsibility, Education, Ability, Maturity, Spirituality. Inilah enam hal yang harus kita miliki agar dapat mewujudkan mimpi-mimpi kita. Pembahasan buku ini dilakukan secara sistematis, namun praktis dan enak dibaca. Buku ini juga disertai dengan contoh-contoh praktis dari orang-orang yang telah berhasil meraih mimpi-mimpi mereka, termasuk tokoh-tokoh yang ada di Alkitab. Selain itu, penulis buku ini juga menceritakan pengalamannya sendiri dalam meraih mimpi-mimpinya. Saya sangat diberkati dengan pembacaan buku ini, Buku ini memotivasi saya untuk semakin sungguh-sungguh lagi dalam mewujudkan mimpi-mimpi saya yang belum terealisasi selama ini. Saya percaya, Anda pun pasti diberkati melalui pembacaan buku ini, dan semakin termotivasi untuk meraih mimpi-mimpi Anda."





Sekarang giliran Anda untuk membaca buku ini, 
sehingga Anda juga termotivasi untuk mewujudkan mimpi Anda sendiri!

Harga promo Rp.38.000,-  (belum ongkir)
langsung contact saya di: 0818 08 326 818

Harga normal Rp.42.600,- (belum ongkir)
dapat dibeli di: 







Kamis, 14 November 2013

Buang-Buang Makanan = Buang-Buang Anugerah Tuhan



Masih suka heran dengan orang yang doyan banget buang-buang makanan. Saya sering melihat hal ini. Suatu hari saya makan di tenda seafood Ayu. Kalau ada yang tinggal di Sunter atau Kelapa Gading, pasti mengetahui tempat ini. Seafood Ayu memang cukup terkenal. Saya sedang makan dengan mami saya. Saat itu, saya melihat meja sebelah dengan udang yang masih banyak. Bahkan bisa dibilang belum disentuh sama sekali. Rasanya kesal melihat hal itu.

Di hari yang lain, saya makan kwetiau Akang. Bila Anda tinggal di Sunter, Kelapa Gading, Mangga Besar dan daerah sekitarnya, pasti juga tahu tempat makan ini. Saya sedang makan dengan koko saya. Saat itu ada sekumpulan anak muda yang sedang makan. Biasanya anak muda suka ribut kalau sedang makan. Karena mereka sambil bercanda. Setelah kumpulan anak muda itu pulang, saya melihat masih ada satu piring kwetiau yang masih full. Seperti belum tersentuh sama sekali. Rasanya ingin mengambil kwetiau itu, lalu langsung saya makan!

Saya juga pernah melihat dua pasang orang muda sedang bertengkar dalam waktu dan tempat yang berbeda. Anehnya, setelah bertengkar mereka meninggalkan makanan itu. Ayam KFC masih belum tersentuh dan Burger McD juga belum tersentuh. Hati kecil berkata, “berantem-berantem aje, makanan ga usa dibuang juga kale!”

Bahkan saya juga sering melihat orang-orang yang kondangan membuang makanan yang masih banyak di piringnya. Lucunya, setelah itu mereka ambil makanan yang lainnya. Di sisi lain, saya juga pernah melihat orang yang kalau makan suka tidak habis, jadi otomatis dia buang sisa makanannya. Padahal dia bisa membungkus makanan itu, dan makan lagi saat lapar. Atau paling tidak, kita dapat mengambil makanan seperlunya, karena diri kita yang paling tahu tentang kapasitas perut kita.

Terkadang orang yang membuang makanan merasa ada hak untuk membuang makanan tersebut, karena merasa sudah membayarnya. Jadi, makanan itu sudah menjadi miliknya, dan dia berhak untuk memakan atau membuangnya. Saya pikir, ini adalah salah satu pembodohan yang sedang terjadi. Karena pada dasarnya, kita sama sekali tidak ada hak untuk membuang makanan. Kita bisa makan, bukan karena kita lebih hebat dari orang lain yang tidak bisa makan. Tapi karena anugerah dari Tuhan. Memang kita sudah bekerja keras untuk hal itu. Namun jangan lupa, bila Tuhan tidak memberkati penghasilan dan makanan kita. Maka kita pun tidak akan dapat menikmatinya!

Walaupun ini terdengar klise, tapi hal ini harus dipahami dengan baik! Bahwa MASIH BANYAK ORANG YANG KELAPARAN!

Facebook Forum Hijau Indonesia membuat suatu artikel yang bertuliskan seperti ini, “Makanan yang terbuang merugikan ekonomi dunia senilai $750 miliar/Rp8,5 triliun per tahun ...”[1]  Ironis sekali, padahal masih banyak negara yang mengalami kelaparan. Salah satunya adalah negara Indonesia! Indonesia menduduki peringkat ke-11 dari yang paling parah. Tepatnya, ada 12,6 juta orang di Indonesia yang kekurangan gizi![2] Sudah seharusnya kita lebih memerhatikan hal ini. Bila Anda pernah membuang makanan atau memang hobi menyisakan makanan lalu dibuang, pikirkanlah 12,6 juta orang yang masih kekurangan gizi karena kelaparan di Indonesia.

Buanglah makanan, bila makanan tersebut sudah tidak layak dikonsumsi lagi (basi). Tetapi renungkanlah, kenapa makanan tersebut bisa sampai basi?

Orang yang suka buang makanan adalah orang yang tidak menghargai hasil jerih payahnya sendiri, tidak menghargai orang-orang yang kelaparan dan tidak menghargai anugerah Tuhan!





[1] https://www.facebook.com/ForumHijauIndonesia/posts/512489208842181
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Kelaparan

Jumat, 08 November 2013

Pengaruh kata “mempengaruhi”



Tanpa disadari, acap kali kita sering dipengaruhi dengan kata “mempengaruhi”. Padahal kata “mempengaruhi” tidak memiliki pengaruh apa pun dalam tata bahasa Indonesia, karena kata “mempengaruhi” tidak memiliki arti sama sekali. Sebagai bangsa Indonesia, sudah seharusnya kita tidak dipengaruhi lagi dengan kata “mempengaruhi”. Namun kenyataan berbicara sebaliknya! Kata “mempengaruhi” sudah memengaruhi sebagian besar orang Indonesia (termasuk saya tadinya). Banyak buku dan artikel yang masih memakai kata “mempengaruhi”. Kata ini memang memiliki pengaruh yang kuat!

Saya akan beri beberapa contoh buku dan artikel yang masih dipengaruhi dengan kata “mempengaruhi”.

1. Buku: 
 http://books.google.co.id/books?id=CsmRAAAAMAAJ&q=mempengaruhi&dq=mempengaruhi&hl=en&sa=X&ei=pJV8UtjpFoe3rAfuw4DQCA&redir_esc=y


2. Kamus Online:


3. Buku:


4. Detik News:


5. Artikel:



6. Bahkan saya pun pernah salah! 
Saya pernah beberapa kali menulis di blog dengan memakai kata “mempengaruhi”:


7. Google Translate. 
Kata "Influence" diterjemahkan menjadi kata "mempengaruhi":


Mungkin Anda berkomentar, memang apa salahnya memakai kata “mempengaruhi”? Toh yang penting kita mengerti maksud dari kata tersebut. Pada dasarnya, sesuatu yang salah bila kita lakukan terus-menerus, maka hal itu akan menjadi “benar”. Namun, “benar” bagi kita, belum tentu benar dalam arti sebenarnya. Untuk itu, kita harus membela kebenaran dengan memakai kata yang benar! Pakailah kata MEMENGARUHI, bukan MEMPENGARUHI!

Ingatlah salah satu isi Sumpah Pemuda yang baru kita peringati kemarin ini. “Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.” Kata “mempengaruhi”, bukan kata dalam bahasa Indonesia. Bila seperti itu, untuk apa kita menggunakannya lagi?

Puji Tuhan, saya sedang belajar untuk tidak memakai kata “mempengaruhi” lagi. Bagaimana dengan Anda?



Kata “mempengaruhi” tidak memiliki pengaruh apa pun, 
bila kita belajar memakai kata”memengaruhi”.






________________

Sumber : 
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat.

Rabu, 30 Oktober 2013

Menerima Pujian = Menghargai Karya Sendiri


Sebenarnya saya sudah lama ingin membahas hal ini. Tetapi sering lupanya (hahaha ...). Kemarin, saya mengalami tentang hal ini, tentang menerima pujian. Kira-kira kejadian singkatnya seperti ini, Saya broadcast di whatsapp tentang tulisan-tulisan saya, yang ada di blog http://reflectionresults.blogspot.com. Setelah itu, teman saya berkomentar:

Teman  : Aku udah baca tadi kak, bagus ... tulisan kakak?
Saya     : Iya dunn tulisanku ;) Itu blogku.
Teman  : Orang mah dipuji, ngerendah gitu ya.. "ga, biasa aja kok"
              Ini mah, "iya dunn tulisanku"Hahahaha ... tapi bagus-bagus, lanjutkan!
Saya     : Harus belajar menerima pujian dunnn :D
Teman  : Hahahaha ... Okee ...

Bila Anda diperhadapkan hal yang sama, lalu Anda bersikap seperti saya, kemungkinan teman Anda berkomentar, "sombong amat nih anak!" Atau, "nyesel gue muji elo!"

Saya tahu persis, kita lahir di Indonesia yang budaya Timurnya masih melekat banget. Budaya Timur acap kali mengajarkan kepada kita untuk lebih santun. Sehingga bila dipuji, kebanyakan orang akan berkata, "ah enggak ... biasa-biasa aja kok." Atau ada orang-orang yang lebih rohani berkata, "ah, ini semua karena Tuhan, saya hanya alatNya saja."  Biasanya mereka yang berkata seperti itu, karena tidak mau dikatakan sombong oleh orang lain.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan pernyataan itu. Namun kita juga harus sadar, bahwa kita memang layak menerima pujian tersebut, karena kita sudah bekerja keras untuk hal itu. Lagipula, bila kita dipuji oleh seseorang, berarti hal yang kita lakukan bukan “biasa-biasa aja” tapi “luar biasa!” Sehingga kita layak menerima pujian.

Bila kita selalu bilang “biasa-biasa aja” , tanpa disadari kita telah berbohong kepada diri sendiri dan orang yang memuji kita, serta sekaligus merendahkan diri kita. Ingat, rendah diri bukan rendah hati! Tentunya, sikap rendah diri atau minder itu tidak baik.

Dalam hal yang memang kita tidak layak menerima pujian, barulah kita mengatakan “biasa-biasa aja”. Saya pernah dipuji, saat saya sedang bermain gitar dan drum, biasanya yang memuji itu orang yang baru kenal dengan saya. Sebenarnya, saya tidak layak menerima pujian tersebut, karena permainan gitar dan drum saya, sayalah yang paling tahu. Nah, ini baru layak dibilang “biasa-biasa aja”. Kenapa? Sederhana! Karena memang biasa banget! Bahkan tidak berkembang. Saya pun memang tidak melatihnya secara khusus, jadi saya tidak layak menerima pujian dalam bidang musik. Paling yang layak dipuji, adalah pada saat saya BERANI tampil dengan bermain gitar atau drum. Jadi yang dipuji adalah keberaniannya, bukan permainannya.

Sederhananya, bila Anda memang merasa layak mendapatkan pujian, lalu ada orang yang memuji Anda ... Terimalah pujian tersebut dengan sukacita! Anda telah berusaha keras untuk hal tersebut! Anda layak menerima pujian!



Tidak menerima pujian = Tidak menghargai karya sendiri!

Senin, 28 Oktober 2013

Aku Peduli



Video ini sangat menginspirasi rakyat Indonesia. Saya ambil video ini dari http://www.youtube.com/user/EspiraTV?feature=watch 

Siapa pun yang buat video ini bener-bener kreatif! 
Inilah salah satu karya anak bangsa yang peduli terhadap bangsa Indonesia.
Putar yuk videonya! Lebih bagus lagi kalau menonton video ini menggunakan suara.

Untuk yang tidak bisa play videonya, saya copas kata-katanya:

Aku peduli.
Tapi masa depan bangsaku.
Itu bukan yang paling penting buat aku.
Duit banyak
Hidup senang
Posisi
Jauh lebih penting dari
Keadilan
Integritas
Moral
Aku yakin dan pasti
Ada harapan.
Negaraku masih menjunjung moral yang tinggi.
Tapi itu gak bakal bertahan
Nafsu lebih dinomor-satukan.
Trend menunjukkan
Anak cucu kita akan menuai kebobrokan kita.
Aku nggak percaya
Indonesia akan tetap jaya.
Memandang ke depan, aku melihat
"Degradasi moral melanda anak muda"
"Kawin cerai, apa salahnya?"
"Korupsi udah jadi budaya"
"Video mesum, itu mah biasa"
Nggak bisa dibilang lagi
Masih ada yang peduli akan bangsa ini.
Udah jelas banget
Generasi ini udah hancur dan gak ada harapan.
Sungguh sedih dan konyol kalo kita pikir
Kita BISA menjadikan dunia ini lebih baik.



Setelah baca dari atas ke bawah, baca lagi dari bawah ke atas!
Mulailah berkreasi untuk bangsa ini!

Salam #kreasindonesia

Jumat, 25 Oktober 2013

Doktrin Sampah



Buanglah sampah pada tempatnya! Kata-kata ini sering kita lihat dan dengar. Tetapi masih banyak orang yang cuek akan hal ini. Padahal buang sampah pada tempatnya adalah hal sederhana, namun masih banyak orang terpelajar yang tidak melakukannya. Bahkan yang lebih sering buang sampah sembarangan adalah orang tua. Mungkin mereka mengajarkan kepada anak-anaknya tentang buang sampah pada tempatnya, namun sering kali tindakannya tidak mencerminkan nasihatnya. Sehingga seorang anak juga bingung, di mana dia harus buang sampah? Jadi, jangan heran kalo suatu hari nanti, anak tersebut atau anak Anda, akan buang sampah sembarangan!

Sebenarnya sudah banyak artikel yang kontennya memuat tentang buang sampah pada tempatnya, namun banyaknya artikel, tidak sebanding dengan perbuatan masyarakatnya. Sehingga artikel tersebut hanya lalu begitu saja.

Salah satu penyebab banjir di Jakarta ini, adalah karena tidak optimalnya fungsi waduk maupun situ. Dalam catatan Pengamat tata kota, yang bernama Nirwono Joga mengatakan bahwa, pada tahun 1990-an, Jakarta memiliki 70 waduk dan 50 situ. Namun, kini hanya tersisa 42 waduk dan 16 situ. Sebanyak 50 persen di antaranya pun tidak berjalan optimal. Waduk-waduk di Jakarta dipenuhi tumbuhan enceng gondok, limbah, dan sampah. Pendangkalan pun terjadi akibat sedimentasi lumpur. Waduk yang akhirnya mengering kemudian dijadikan daerah hunian.[1] Jadi, salah satu penyebab banjir adalah sampah!

Saya pernah diceritakan suatu percakapan tentang hal di atas. Suatu hari, ada dua wanita yang sedang dalam perjalanan. Mereka naik mobil pribadi. Wanita yang A ingin buang sampah, akhirnya dengan wajah tanpa dosa, ia buka kaca mobil, lalu langsung ingin buang sampah tersebut. Sontak wanita B menegurnya, melihat temannya itu ingin buang sampah sembarangan. Bahkan saat itu, mereka sedang di jalan tol. Wanita B langsung mengatakan, “jangan buah sampah sembarangan! Nanti Jakarta banjir!” Wanita A berkata, “Jakarta enggak akan banjir dengan satu sampah yang gue buang!” Saya lupa kelanjutan dari cerita tersebut, kemungkinan besar wanita A tetap membuang sampah tersebut di jalan tol. Namun percakapan singkat itu sangat menarik. Percakapan itulah yang menjadi motivasi saya untuk membuat artikel ini.

Coba Anda bayangkan, menurut Anda, apakah pernyataan wanita A benar? Bahwa, sampah yang dia buang tidak akan menyebabkan Jakarta banjir? Saya pikir, wanita A ini benar! Jakarta tidak mungkin banjir dengan sampah yang dia buang. Apalagi hanya bekas bungkus makanan saja. Kota Jakarta terlalu besar untuk sampah yang kecil itu. Tidak mungkin sampah yang kecil itu memengaruhi kota Jakarta. Jika seperti itu, lalu untuk apa kita buang sampah pada tempatnya?

Coba kita memakai logika. Blog saya yang berjudul http://reflectionresults.blogspot.com/ pengunjungnya ±100 dalam sehari. Bila saya menghimbau mereka lewat artikel dengan judul , “jangan buang sampah sembarangan!” Pasti, sedikit banyak ada yang terpengaruh untuk buang sampah pada tempatnya (kalo punya hati sih! Hehehe …). Asumsikan yang terpengaruh adalah setengahnya. Berarti ada 50 orang yang akhirnya buang sampah pada tempatnya. Pertanyaannya, apakah 50 orang yang buang sampah pada tempatnya akan mencegah kebanjiran? Dengan lantang saya berkata, “TIDAK AKAN!” 50 orang yang buang sampah pada tempatnya juga tidak akan mencegah kebanjiran! Karena 50 orang masih sedikit dengan jumlah penduduk di Jakarta.

Jumlah penduduk di Jakarta sebanyak ± 9,607,787 jiwa. Ini data tahun 2010.[2] Sembilan juta lebih, dengan 50 orang yang coba saya pengaruhi untuk buang sampah pada tempatnya, tidak akan membuat perubahan yang signifikan. Jakarta tetap akan banjir! Jakarta tetap akan kotor! Mungkin Anda bertanya-tanya, lalu untuk apa artikel ini membahas tentang buang sampah pada tempatnya?

Saya coba menyederhanakan hal ini. Pada kenyataannya, bila Anda disiplin buang sampah pada tempatnya, Jakarta tetap akan banjir. Karena Anda hanya terdiri dari satu individu. Satu individu tidak akan bisa langsung mengubah satu kota, tetapi satu individu dapat memengaruhi satu keluarga; satu keluarga dapat memengaruhi satu RT; satu RT dapat memengaruhi satu RW; satu RW dapat memengaruhi satu kelurahan; satu kelurahan dapat memengaruhi satu kecamatan; satu kecamatan dapat memengaruhi satu kota!

Untuk itulah, sebarkan hal ini kepada banyak orang. Tanamkan doktrin sampah ini (buang sampah pada tempatnya), kepada diri Anda terlebih dahulu! Sehingga Anda juga disiplin untuk buang sampah pada tempatnya. Setelah itu, pengaruhi orang-orang disekeliling Anda. 

Satu sampah tidak akan mencegah kebanjiran, tetapi satu sampah dapat memberi teladan bagi orang di sekitar Anda! Tentu, dampaknya akan sangat besar, bila dilakukan dengan sepenuh hati!

Berkreasi tidak harus menciptakan sesuatu yang besar, berkreasi dapat dimulai dari hal kecil, salah satunya adalah dengan menciptakan budaya buang sampah pada tempatnya!


________________________________________

[1] http://megapolitan.kompas.com/read/2013/01/22/1053289/Ini.4.Penyebab.Banjir.Jakarta
[2] http://jakarta.bps.go.id/index.php?bWVudT0yMzA0JnBhZ2U9ZGF0YSZzdWI9MDQmaWQ9MTE=

Kamis, 24 Oktober 2013

Penghujat Koruptor = Koruptor





Melihat berita di TV beberapa tahun ini, membuat saya sangat sedih sekali. Karena banyak koruptor, yang ternyata adalah pejabat negara, yang seharusnya menuaikan tugasnya untuk bangsa dan negara. Koruptor tersebut antara lain adalah: Agusrin Najamudin (Koruptor Partai Demokrat), Amrun Daulay (Koruptor Partai Demokrat), Angelina Sondakh (Koruptor Partai Demokrat), Aulia Pohan (Koruptor Besan Presiden SBY).[1] Tentu masih banyak nama-nama koruptor lainnya lagi.

Bahkan pada PEMILU tahun 2009 lalu, Partai Demokrat membuat iklan yang mendengungkan perlawanan terhadap korupsi. Kontennya membuat pernyataan “Katakan tidak pada korupsi”. Sekian tahun berselang, tagline yang dibanggakan menjadi bumerang. Sejumlah kader tersandung kasus korupsi, bahkan ada dari mereka yang pernah membintangi iklan ini dan dengan lantang berkata, "Katakan tidak pada korupsi!".[2]

Saya pun pernah mendengar dari seorang yang pernah pelayanan di penjara, bahwa para koruptor yang masuk penjara tidak kapok akan perbuatannya. Mereka tidak rela uangnya dikembalikan pada negara.

Tindakan koruptor benar-benar merusak bangsa dan negara. Raykat miskin yang seharusnya diperhatikan oleh pejabat negara, malah dibiarkan. Pengangguran bertambah. Tentu banyak orang yang kesal dengan hal ini, sehingga acap kali Anda (mungkin) mengeluarkan kata-kata yang kotor. Hal ini sangat wajar, karena Anda sangat kecewa atas tindakan para pejabat negara tersebut. Kata makian seperti: bego, goblok, tolol, tikus got, dll., sering dilontarkan untuk menghujat para koruptor tersebut. Rasanya, memang mereka pantas mendapatkan hujatan dari banyak orang!

Namun pernahkah Anda berpikir, bahwa tindakan Anda yang menghujat para koruptor pun, juga tidak menyelesaikan masalah? Bahkan kemungkinan besar akan menimbulkan masalah yang baru. Tentu tindakan seperti ini juga tidak membangun negara, sama seperti tindakan koruptor yang tidak membangun negara. Bila seperti itu, apa bedanya Anda dengan koruptor? Sama saja ‘kan?

Tentu Anda yang menghujat koruptor tidak ingin disamakan dengan para koruptor tersebut. Ya, saya tahu hal ini. Namun, seperti yang sudah saya katakan di atas, bahwa bila Anda hanya menghujat para koruptor, tindakan Anda juga tidak membangun negara ini. Artinya, berhentilah menghujat! Dan lakukanlah sesuatu untuk negara ini! Hal sekecil apa pun untuk membangun negara ini sangatlah berarti, dibanding duduk di depan TV, lalu menghujat para koruptor tersebut!

Bila Anda ingin terjun di dunia politik, buatlah perbedaan seperti Jokowi dan Ahok! Mereka adalah teladan yang patut dicontoh, karena mereka benar-benar bekerja untuk DKI Jakarta.

Buatlah sesuatu! Ciptakanlah lapangan pekerjaan! Berkreasilah sesuai dengan minat dan bakat Anda! Berhentilah menghujat para koruptor! Berkreasilah untuk Indonesia! 




Tindakan koruptor, tidak membangun negara. 
Menghujat koruptor pun tidak membangun negara!


____________________

[1] http://1000tokoh.wordpress.com/category/daftar-koruptor-indonesia/
[2] http://nasional.kompas.com/read/2013/02/22/23133537/Mereka.yang.Pernah.Katakan.Tidak.pada.Korupsi 

Rabu, 23 Oktober 2013

Komik Superhero Indonesia

Komik adalah cerita bergambar yang umumnya mudah dicerna dan lucu. Generasi muda di Indonesia zaman sekarang lebih fokus kepada komik-komik luar, seperti dari Jepang dan Amerika. Paling tidak, yang terkenal sekarang adalah Naruto, Conan, Miiko, Dear Boys, Spiderman, Superman, Batman, Ironman, dll. Komik Indonesia seakan-akan tenggelam ditelan bumi. Saya yakin, generasi sekarang tidak tahu, bahwa di Indonesia pernah ada komikus yang mengeluarkan komik-komik superhero, yang tidak kalah tenar dengan komik-komik dari luar. Berikut ini adalah tokoh superhero yang pernah ada di Indonesia.

1. Gundala Putera Petir
Gundala adalah tokoh komik ciptaan Hasmi yang muncul pertama kali dalam komik Gundala Putra Petir pada tahun 1969. Jelas tampak pengaruh komik superhero Amerika pada desain karakter maupun jenis kekuatannya, meskipun alur ceritanya bergaya Indonesia. Lokasi cerita sering digambarkan di kota Yogyakarta meskipun dalam filmnya pada tahun 1982 diceritakan berada di Jakarta.Berawal dari seorang peneliti jenius bernama Sancaka menemukan serum anti petir. Tenggelam dalam ambisinya sebagai seorang ilmuwan, dia melupakan hari ulang tahun Minarti, kekasihnya, yang berakibat putusnya hubungan mereka. Sancaka yang patah hati berlari dengan hati galau di tengah hujan deras. Tiba-tiba sebuah petir menyambarnya. Dalam keadaan koma ia ditarik oleh suatu kekuatan dari planet lain dan diangkat anak oleh raja Kerajaan Petir yang bergelar Kaisar Kronz, sekaligus diberkati kemampuan super, yaitu bisa memancarkan geledek dari telapak tangannya. Raja Taifun dari kerajaan Bayu memberinya kekuatan lari secepat angin. Sejak itulah, pada waktu-waktu tertentu, ia tampil sebagai jagoan penumpas kejahatan berpakaian hitam ketat dengan sepatu dan cawat berwarna merah. Wajahnya tertutup topeng, hanya tampak mata dan mulutnya, di sisi topengnya terdapat hiasan seperti sayap burung.

2. Godam Manusia Besi
Godam adalah tokoh komik ciptaan Wid NS. Muncul pertama kali dalam judul Memburu Doktor Setan pada tahun 1969. Godam berasal dari dimensi lain yang terdapat negeri yang bernama Godam. Dikarenakan perlawanannya terhadap kekejaman Ratu Candalani, Godam yang masih bayi putra bangsawan negeri Godam menjadi buronan sebagaimana kedua orang tuanya yang dianggap memberontak terhadap kekuasaan Candalani.

3. Aquanus
Aquanus adalah tokoh komik ciptaan Wid NS. Muncul pertama kali dalam judul Aquanus di Planet Vibhy pada tahun 1968. Ketika terjadi penyerangan bangsa Burbur ke planet Zyba, putra angkat raja Sving yang masih bayi dilarikan dengan sebuah roket ke luar angkasa. Roket tersebut jatuh ke lautan di planet bumi. Keluarga pemburu paus memelihara anak yang bernama Dhanus itu. Bangsa Zyba adalah bangsa yang mampu hidup di darat dan di air, sehingga Dhanus dapat dengan mudah bermain-main ke dasar lautan. Suatu ketika saat menyelam di dasar laut, seseorang yang mengaku berasal dari Zyba menolongnya dari serangan gurita raksasa. Orang itu tewas ditembak para penyelam. Sebelumnya ia memberikan sabuk sinar pelangi kepada Dhanus. Sabuk ini menjadi senjata andalan Aquanus. Nama Aquanus berasal dari Aqua yang berarti air, dan Nus dari Dhanus.

4. Pangeran Mlaar
Pangeran Mlaar adalah tokoh komik ciptaan Hasmi. Mlaar adalah Putra Mahkota suatu kerajaan di planet Covox. Setelah terbunuhnya ayah Mlaar oleh komplotan Menteri Telern dan Putri Kepala Perak, Mlaar dilarikan oleh pamannya yang seorang ilmuwan jenius. Berkat suatu rekayasa oleh pamannya, Mlaar mempunyai kemampuan elastisitas yang bisa membuatnya mulur dalam batas tertentu.








5. Caroq
Caroq adalah seorang karakter superhero Indonesia karya Ahmad Thoriq. Caroq diciptakan pada tahun 1992. Nama aslinya adalah Ongko yang berprofesi sebagai sopir taksi. Ia memiliki kekuatan magis untuk mengubah dirinya menjadi seorang superhero. Caroq memiliki 2 bilah celurit sakti yang panjang. Musuh bebuyutannya adalah Si Tangan Empat dan Si Bengis.









6. Jin Kartubi
Jin Kartubi adalah tokoh komik ciptaan Hasmi pada tahun 1968. Kartubi adalah jin raksasa hamba Maza. Apabila Maza memerlukannya, ia tinggal menggosok pisau belatinya. Kartubi akan segera muncul dengan tertawa terbahak-bahak. Kartubi sebenarnya adalah pangeran di negeri jin yang disebut kerajaan Mbegadud. Ayahnya adalah raja Mansuk Lezus. Saudara-saudaranya yang jahat memasukannya ke dalam botol dan membuangnya. Ia memasuki mimpi Kanigara (alter ego Maza) bahwa ia akan mengabdi kepadanya dan masuk ke dalam belatinya. Wujud raksasa Kartubi sering dipergunakan Maza dalam menghadapi ancaman raksasa seperti Xephros dan siluman-siluman raksasa di pulau hantu. Kemampuannya untuk terbang sangat dimanfaatkan para superhero yang tidak dapat terbang untuk transportasi udara.

7. Kalong
Kalong atau Calong adalah tokoh komik ciptaan Hasmi. Muncul pertama kali pada tahun 1972 dalam Calong Anak Kelelawar. Agus Supriyadi bersembunyi dalam sebuah peti supaya bisa ikut dalam rombongan ekspedisi arkeologi ke pegunungan Dieng yang dipimpin oleh ayahnya. Agus yang sebetulnya tidak boleh ikut oleh orangtuanya terpaksa harus tinggal di sekitar tenda bersama seorang pegawai ayahnya. Seorang anak buah Isman yang lain ikut dalam komplotan yang akan memeras ayahnya. Menyadari bahaya dari orang yang kemudian mengejarnya, Agus berlari dan terperosok ke sebuah jurang dan pingsan. Agus yang bangun dari pingsannya tersesat sampai ke sebuah gua. Di dalam gua yang penuh dengan kelelawar itu, Agus bertemu dengan bangsa manusia kelelawar dari kerajaan Laksa Bantala di ujung gua. Rajanya yang bernama Xamfereet memberinya sebuah benda ajaib yang bila ditempelkan di kening akan merubahnya menjadi superhero cilik yang disebut Kalong. Kalong kemudian menggagalkan usaha pemerasan anak buah ayahnya. Kalong dapat terbang seperti kelelawar, kebal senjata. Ujung jarinya bisa memancarkan sinar pemaham. Apabila sinar itu dikenakan pada hewan, maka hewan itu bisa mengerti dan berbicara untuk memberi keterangan yang jujur.

8. Sembrani
Sembrani adalah tokoh komik ciptaan Hasmi. Muncul pertama kali dalam serial Gundala 1000 Pendekar tahun 1974. Tangguh sedang berada di tepi kawah gas beracun di Dieng, ketika ada sesuatu yang membuatnya tertarik turun ke kawah. Sebuah pesawat angkasa ternyata telah jatuh ke dalam kawah. Kehadiran benda itu rupanya menetralisir racun gas. Lewat proyeksi 3 dimensi, Otohrb, seorang panglima perang yang telah lama mati dalam pertempuran di sistem bintang Ristuty berbicara padanya. Dia memberi Tangguh sebuah kalung yang dapat merubahnya menjadi seorang superhero yang bernama Sembrani. Sembrani mempunyai kemampuan untuk menetralisir medan magnet maupun medan listrik, menetralisir racun dan dapat terbang.

9. Zantoro
Zantoro berasal dari keluarga yang kurang harmonis, adiknya yang bernama Mantoro tinggal bersama sang ibu, sedangkan Zantoro tinggal bersama sang ayah. Sang ayah merupakan seorang pedagang dan ahli dalam pembuatan senjata tajam. Zantoro juga mewarisi kemampuan sang ayah dalam membuat senjata tajam dan juga ahli dalam memainkannya. Zantoro amat benci dengan kejahatan, ia akan merasa sangat geram jika melihat tindak kejahatan di depannya, dan tak sedikit penjahat kelas teri dan kelas kakap yang berhasil diringkus oleh Zantoro.






10. Merpati
Sedhah adalah seorang wartawati yang sedang menolong ayahnya yang diculik terjatuh ke dalam sebuah jurang dan ditolong oleh segerombolan merpati yang kemudian membawanya ke Ratu Merpati. Ratu Merpati memasukkan Sedhah kedalam suatu ramuan ajaib yang membuat Sedhah memiliki kekuatan super dan dikenal dengan sebutan “Merpati.” 









Bila Anda lahir di era 1990-an sampai 2000-an pasti tercengang melihat sepuluh superhero Indonesia ini. Tentu saja, karena komiknya sudah tidak pernah terbit lagi. Mungkin komik-komik ini tidak bertahan lama karena meniru komik luar. Tetapi mungkin juga ada faktor lainnya. Apa pun penyebabnya, intinya komik-komik ini sudah tidak beredar lagi di tanah air kita. 

Namun banyak orang yang peduli akan hal ini, sehingga orang-orang ini berusaha menciptakan sebuah tokoh superhero yang lahir di Indonesia. Mereka adalah Marcelino Lefrandt dan Aswin MC Siregar. Paling tidak, dua nama ini sudah menelurkan sebuah tokoh superhero yang bernama VOLT. Tokoh VOLT murni hasil ciptaan mereka.

Semua berawal dari sebuah toko komik di salah satu mall di kota Jakarta, Marcelino Lefrandt yang kita kenal sebagai Aktor Drama mengambil pesanan komiknya ditemani oleh Aswin MC Siregar seorang Artis Komik dan Musisi. Seperti biasa sehabis pulang dari toko komik selalu terjadi perbincangan serius antara kedua teman baik ini, seserius membahas isi cerita komik yang habis mereka baca. Bahasannya tidak jauh dari komik-komik yang mereka sukai seperti Superman,Batman,Green Lantern,Thor, dan komik indonesia pun tidak luput dari perhatian mereka seperti Godam dan Gundala.

Dari situ muncul sebuah ide untuk menciptakan karakter-karakter superhero komik Indonesia yang dinamis,sesuai dengan perkembangan zaman,sarat akan pendidikan dan sentuhan kebudayaan Indonesia.

“Suatu hari nanti kita harus buat jagoan kita sendiri Win”, itu kata-kata Marcel ke Aswin.

Ternyata, ide-ide tersebut menjadi kenyataan saat Marcel berkenalan dengan seorang Produser Film bernama Sarjono Sutrisno,yang tanpa diduga-duga ternyata menyukai komik. Akhirnya tanpa banyak kata-kata dengan kombinasi yang sudah solid, mereka bertiga sepakat mendirikan perusahaan komik bernama SKYLAR COMICS, dengan misinya membangkitkan semangat perkomikan di Indonesia dan dihiasi oleh karya artis-artis komik indonesia yang tidak kalah spektakulernya dengan artis-artis komik luar negeri. Itulah cikal bakal lahirnya VOLT. Mudah-mudahan saja seiring lahirnya VOLT, semangat perkomikan di Indonesia juga bangkit kembali. Saya pikir, mereka sudah menerapkan kreasindonesia. Mereka sudah menciptakan sesuatu yang berguna untuk bangsa Indonesia. Mereka tidak hanya membual atau berangan-angan untuk menciptakan “jagoan sendiri”, mereka sudah membuktikannya!

Karya mereka pasti membuat komikus lainnya tidak tinggal diam. Teruslah berkreasi untuk bangsa Indonesia!



Sumber :