kreasindonesia

kreasindonesia adalah blog kedua saya setelah http://reflectionresults.blogspot.com/. Kata ini hasil dari penggabungan kata kreasi dan kata Indonesia. Definisi kreasi adalah hasil daya cipta atau hasil daya khayal. Sebagai bangsa Indonesia, tentunya kita harus mengharumkan bangsa ini lewat kecakapan yang kita miliki. Anda harus berkreasi atau menghasilkan sesuatu sebagai hasil buah pikiran untuk Indonesia. Kenapa? Karena Anda adalah salah satu penduduk bangsa Indonesia!

Daripada Anda menghabiskan waktu untuk menjelek-jelekkan Indonesia, alangkah baiknya bila Anda menciptakan sesuatu untuk Indonesia! Karena perubahan bangsa ini bukan ditentukan dari kata-kata yang jelek atau tidak membangun, tapi dari tindakan yang menghasilkan sesuatu! Untuk itu berkreasilah untuk Indonesia. Inilah definisi dari kreasindonesia.

Saya tidak bisa menciptakan sesuatu yang dapat mengubah Indonesia secara langsung. Tetapi setidaknya, saya berusaha menciptakan cara pandang yang baru tentang Indonesia. Untuk itulah blog kreasindonesia dibuat! Selamat Membaca, Selamat berkreasi!

Selasa, 22 Oktober 2013

MEMERCAYAI kata MEMPERCAYAI


Pernahkah Anda melihat suatu artikel atau buku yang memakai kata “mempercayai”? Saya yakin, pasti Anda sering menemukannya! Apakah ada yang salah dengan kata “mempercayai”? Salah besar! Karena kata “mempercayai” tidak ada artinya. Bila Anda tidak percaya kepada saya, coba Anda cari kata tersebut di Kamus Besar Bahasa Indonesia yang resmi. Saya yakin, Anda tidak akan menemukan kata tersebut. Bila tidak ada kata “mempercayai” dalam KBBI, berarti kata itu tidak memiliki arti sama sekali. Seharusnya yang dipakai adalah kata “memercayai”.

Masalahnya sekarang, kenapa masih banyak orang yang memercayai kata mempercayai, sehingga mereka masih menggunakan kata tersebut untuk menjelaskan sesuatu dalam artikel atau bukunya? Sederhana sekali! Karena masih banyak orang Indonesia yang tidak peduli dengan bahasanya sendiri! Padahal sudah banyak banyak orang Indonesia yang melek aksara atau melek huruf.

Sosiolog Pendidikan dan Kemasyarakatan dari Universitas Indonesia (UI) Hanief Saha Ghafur menyebutkan, angka melek aksara di Indonesia sudah cukup tinggi. "Misalnya pada MDG's angka pendidikan keaksaraan memang cukup bagus. Penduduk Indonesia yang melek huruf sebesar 99,47 persen pada 2009. Namun, angka yang buta huruf masih relatif cukup tinggi juga,"[1]

Anda bisa melihat sendiri fakta ini, walaupun angka yang buta huruf masih tinggi, tetapi penduduk Indonesia yang melek aksara (huruf) cukup tinggi! Masalahnya, apakah mereka (termasuk kita) benar-benar melek? Kalo iya, kenapa masih ada kata “mempercayai” dalam sebuah artikel atau buku?

Ketelitian terhadap tata bahasa di Indonesia sangat minim. Hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian terhadap budaya membaca dan menulis. Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, bahwa akar dari masalah ini semua adalah CUEK atau TIDAK PEDULI dengan bahasa Indonesia! Bila kita masih memercayai kata mempercayai, maka kita masih cuek dengan bahasa Indonesia. Kalau masih cuek, bagaimana bangsa Indonesia dapat menelurkan banyak penulis yang cerdas dan teliti?

Saya bicara hal ini, bukan karena saya yang paling benar. Saya sendiri adalah orang yang tergolong cuek dalam bahasa Indonesia. Waktu masih sekolah, pelajaran bahasa Indonesia saya mendapatkan nilai yang jelek. Saya tidak suka dengan bahasa Indonesia, bahkan saya lebih tertarik dengan bahasa Inggris (walaupun nilai bahasa Inggrisnya standard, hahahaha ...)

Namun setelah saya mulai kuliah, saya mulai memerhatikan hal ini. Akhirnya, saya memutuskan untuk belajar lebih teliti mengenai tata bahasa Indonesia. Di samping itu, karena memang pekerjaan saya sekarang adalah sebagai penulis. Saya harus sadar, bahwa saya sendiri masih jauh dari sempurna dalam hal ini. Saya masih dalam tahap pembelajaran. Namun setidaknya, SAYA BELAJAR LEBIH PEDULI tentang tata bahasa Indonesia! Jadi, ampuni saya, bila setiap artikel yang saya tulis masih banyak kesalahan tata bahasa Indonesia.

Sekarang, saya tidak MEMERCAYAI kata MEMPERCAYAI lagi! 
Karena saya MEMERCAYAI kata MEMERCAYAI!

Bagaimana dengan Anda?





[1] http://kampus.okezone.com/read/2013/02/28/373/769219/large 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar