Aaron Dugmore, adalah seorang bocah berusia sembilan tahun yang ditemukan tewas tergantung di kamar tidurnya, di Birmingham, Inggris. Ibunya, Kelly-Marie Dugmore mengatakan beberapa hari sebelum kematian putranya, Aaron pernah mengadu, kalau dia selalu menjadi bahan ejekan dan pelecehan oleh sekelompok anak-anak Asia di sekolahnya, karena warna kulitnya yang putih. Ia mengalami bullying. Bully itu sendiri artinya adalah penggertak, biasanya dilakukan terhadap orang yang lemah. "Aaron terlihat terakhir kali di sekolah bersama teman-temannya, dan dia diejek dan ditertawakan karena warna kulitnya yang putih. Hal ini membuat saya sangat kesal!" Kata ibunya. Kemudian, Aaron ditemukan tergantung oleh ibunya, di distrik Erdington, Birmingham sekitar pukul enam sore pada tanggal 11 Februari 2013 yang lalu. Aaron merupakan murid baru dan bersekolah di Erdington Hall Primary School, yang 75% siswanya berasal dari latar belakang etnis minoritas. Inspektur detektif kepolisian West Mindland, David Wallbank mengkonfirmasi bahwa adanya dugaan kuat, bahwa Aaron mengalami bullying terus-menerus sampai ia meninggal.

Hal ini seharusnya membuat kita sadar, bahwa dalam bercanda pun harus ada aturannya. Jangan sampai candaan kita menyakiti hati orang lain. Apabila kita sudah menyakiti hati orang lain, dengan candaan kita, berarti kita sudah melakukan perilaku bullying terhadap orang tersebut. Manusia dapat merasa dihargai dan disanjung hanya dengan kata-kata yang indah dan manis. Tetapi manusia juga dapat merasa tidak dihargai, hanya dengan kata-kata yang merendahkan dan melecehkan seseorang. Berhati-hatilah dalam bercanda!
Bercanda yang menyakiti hati,
sama dengan membunuh perasaan seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar